Bakteri tergolong sel prokariot, merupakan mikroba uniseluler, tersebar luas di alam. Hidupnya ada yang bebas, saprofit, parasit, dan sebagian pathogen pada manusia, hewan, dan tanaman. Bakteri mempunyai ukuran yang sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Ukuran bakteri berkisar antara 0,5 – 2,5 (mikron) dan panjangnya 2 – 10 . Bakteri terdiri dari 3 bentuk dasar yaitu bulat atau kokus, batang atau basilus, spiral atau vibrio.
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi.
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarna.
Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel (Irawan, 2008).
Sel-sel mikroorganisme yang tidak diwarnai umumnya tampak hampir tembus pandang (transparan) bila diamati dengan mikroskop cahaya biasa hingga sukar dilihat karena sitoplasma selnya mempunyai indeks bias yang hampir sama dengan indeks bias lingkungannya yang bersifat cair. Kontras antara sel dan latar belakangnya dapat dipertajam dengan cara mewarnai sel-sel tersebut dengan zat-zat warna (Hadioetomo, 1990).
Pewarnaan atau pengecatan terhadap mikroba, banyak dilakukan baik secara langsung (bersama bahan yang ada) ataupun secara tidak langsung (melalui biakan murni). Tujuan dari pewarnaan tersebut adalah pewarnaan untuk (Suriawiria, 1985) :
· Mempermudah melihat bentuk jasad baik bakteri, ragi ataupun fungi.
· Memperjelas ukuran dan bentuk jasad
· Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan juga struktur dalam jasad.
· Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat fisik dan kimia yang ada akan dapat diketahui.
Zymonas Mobilis
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan pada bakteri jenis Zymonas mobilis dan Lactobacillus bulgaricus. Sebelum dilakukan pewarnaan gram terlebih dahulu membuat film/apusan bakteri. Pewarnaan gram memisahkan bakteri menjadi dua kelompok yaitu gram positif dan gram negatif. Pada pengamatan Zymomonas mobilis dengan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x didapat hasil dengan warna biru keunguan. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri ini memiliki gram positif. Hasil ini tidak sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa warna gram Zymomonas mobilis adalah negatif.
Lactobacillus bulgaricus
Pada pengamatan Lactobacillus bulgaricus juga dengan perbesaran 10x didapat hasil yang sama seperti pengamatan Zymomonas mobilis yaitu dengan warna biru-keunguan dengan gram positf. Pengamatan ini juga sesuai dengan literatur. Bakteri gram positif berwarna ungu disebabkan kompleks zat warna kristal violet- yodium tetap dipertahankan meskipun diberi larutan pemucat, sedangkan bakteri gram negatif berwarna merah karena kompleks tersebut larut sewaktu pemberian larutan pemucat dan kemudian mengambil warna kedua yang berwarna merah.
Perbedaan relatif sifat bakteri gram positif dan gram negatif.
sifat | Bakteri garam (+) | Bakteri gram negatif(-) |
Komposisi dinding sel | Kandungan lipid rendah (1-4%) | Kandungan lipid tinggi |
Ketahanan terhadap penisilin | Lebih sensitif | Lebih tahan |
Penghambatan oleh pewarna basa (VK) | Lebih dihambat | Kurang dihambat |
Kebutuhan nutrisi | Kebanyakan spesies relatif kompleks | Relatif sederhana |
Ketahanaa terhadap perlakuan fisik | Lebih tahan | Kurang tahan |
Namun, terkadang pada pelaksanaan praktikum dapat terjadi kesalahan, sebagai contoh bakteri Zymomonas mobilis yang secara teorinya bersifat gram negatif, dimana gram negatif ditandai dengan warna kemerah-merahan, tetapi pada penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa bakteri ini bersifat gram positif, oleh karena itu dapat dianalisis terdapat kesalahan pada saat pengerjaannya. Kesalahan yang dilakukan praktikan itu dapat disebabkan kurang sterilnya praktikan saat pengerjaan (bisa saat penyiraman air) saat penuangan kultur tidak dekat ke api bunsen atau kemungkinan bakteri Zymomonas mobilis ini terkontaminasi oleh bakteri lain yang bersifat gram positif yang membuat warna pada bakteri tersebut menjadi biru-keunguan dan menutup warna asli pada Zymomonas mobilis..
Jadi untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi kita harus melakukan praktikum sesuai prosedur dan dijaga supaya kultur tidak terkontaminasi.
Pengamatan Bentuk Kapang
Kapang merupakan kelompok fungi yang mempunyai filamen (miselium) dan pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya pada makanan yang berserabut seperti kapas , warnanya putih hingga berbagai warna (bila spora sudah tumbuh) tergantung spesies.
Pengamatan pada kapang dilakukan dengan metode Moist Chamber. Caranya adalah pertama membersihkan gelas objek dengan kapas yang sudah diberi alcohol 70% kemudian dikeringkan. Tujuan daripada penggunaan alkohol adalah untuk meminimalisir mikroorganisme lain. Cawan petri dialasi kertas saring. Dalam cawan petri ini diletakkan gelas objek dan kaca penutup. Alat ini kemudian disteril. Kemudian meneteskan media agar PDA sebanyak 2 tetes yang agak melebar sehingga nanti dapat dipotong 1/3 bagiannya, dan didiamkan hingga membeku. Setelah agar membeku potong 1/3 bagian PDA tersebut dengan ose, sisihkan yang 1/3 dan PDA yang digunakan adalah 2/3 bagian. Ambil Rhizopus sp satu ose untuk dilekatkan pada sisi PDA yang telah beku. Pada saat pengambilan kapang dijumpai kesulitan karena kapangnya sulit diambil dan terlelu melekat pada akar. Sehingga kita mendapatkan kapang yang kurang bagus berwarna kehitaman. Mengoleskan vaselin pada 4 bagian sisi kaca penutup dengan bagian yang diberi vaselin tepat diatas agar yang telah ditanami, hal ini bertujuan untuk memberikan suasana aerob dan vaselin berguna untuk penyanggah kaca penutup agar tidak tertempel dengan media agat dan bakterinya. Untuk memnerikan suasan lembab, aquades steril diteteskan ke atas kertas saring yang ada didalam cawan petri tadi. Mikrokultur tadi dieramkan selama 2 hari pada suhu kamar karena kebanyakkan kapang bersifat mesofilik dan suhu optimum pertumbuhan untuk kebanyakan kapang adalah sekitar 25-30C. Setelah dua hari kapang diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 10x. Hasil yang didapat adalah kapang terdiri dari hifa (miselium), berwarna putih , spora, sporangium dan sporangiophora. Namun tak jarang miselium atau susunan spora menjadi pecah atau terputus sehingga penampakan di mikroskop kelihatan membingungkan.
Pengamatan Khamir
Khamir tergolong fungi uniseluler. Sel khamir mempunyai ukuran yang bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5m sampai 20-50 m, dan lebar 1-10. Reproduksi khamir terutama dengan cara perunasan. Dalam pengolahan pangan, khamir banyak digunakan untuk pembuatan roti, bir, wine,vinegar, dan pematangan keju.tetapi khamir juga dapat menyebabkan kerusakan pada sauerkraut, sari buah, dll.
Sulit membedakan antara khamir dengan bakteri pada medium agar, terkecuali kita melihatnya dengan menggunakann mikroskop. Pada saat praktikum kita kali jenis khamir yang diamati adalah Sacharomyces cereviceae. Dengan menggunakan bantuan mikroskop yang perbesarannya 40x kita dapat melihat koloni khamir yang masih muda biasanya lembab dan sering berlendir dengan warna putih. Namun terkadang beberapa memiliki warna merah muda. Jenis khamir ini mempunyai bentuk kokus atau bulat-bulat yang memiliki celah diantara bulatan-bulatan yang saling berdekatan dan warnanya hitam keabu-abuaan.
KESIMPULAN
Ø Bakteri dapat diidentifikasi dengan pewarnaan gram
Ø Bakteri gram negatif akan berwarna merah dan bakteri gram positif akan brwarna biru hingga ungu ketika diamati dibawah mikroskop.
Ø Teknik pewarnaan gram harus dilakukan sesuai dengan prosedur supaya tidak terjadi kesalahan pada pengamatan.
Ø Kesalahan dalam praktikum mungkin disebabkan oleh kurang sterilnya praktikan saat pengerjaan.
Ø Teknik moist chamber bertujuan untuk mengamati sel kapang dengan menumbuhkan spora pada object glass yang ditetesi media pertumbuhan.
LAMPIRAN JAWABAN DAN PERTANYAAN
1. Sebutkan kemungkinan jenis bakteri dan khamir sesuai dengan penglihatan di mikroskop ( dilihat dari bentuk dan pewarnaan gram ) !
Jawab : Apabila pembuatan preparat sesuai dengan prosedur yang ada dan hasil pewarnaan gram + maka tinggi kemungkinan untuk terlihatnya bakteri dan khamir sesuai dengan penglihatan di mikroskop.
2. Mengapa pada bakteri harus dilakukan pewarnaan gram sebelum dilihat dibawah mikroskop ?
Jawab : Karena melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Sehingga sulit untuk melihatnya tanpa pewarnaan gram.
3. Sebutkan fungsi pewarna Kristal violet dan safranin pada pewarnaan gram !
Jawab : kristal violet berfungsi memberikan pewarnaan pada semua sel bakteri khususnya warna ungu yang akan muncul jika diuji pada bakteri gram positif, sedangkan fungsi pewarnaan safranin berfungsi memberikan warna merah pada bakteri gram negatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar